
Secara singkat, kavitasi adalah pembentukan gelembung – gelembung pada permukaan daun (Propeller). Sering terjadi pada bagaian belakang permukaan daun (back side). Kavitasi baru diketahui tahun 1890 oleh Charles Parson (Inggris) dari pengalamanya mengenai kapal berkecepatan tinggi. Peristiwa itu ia buktikan pada kapal turbin.

Kavitasi pada Kapal Selam
Propeller sebagai alat penggerak kapal selam perlu memperhatikan tingkat effisiensi dan level kavitasi yang terjadi. Effisiensi berfungsi sebagai langkah penghematan energi pada motor listrik saat kapal selam beroperasi.
Sedangakan level kavitasi rendah berfungsi agar propeller kapal selam saat beroperasi tidak menimbulkan noise dan getaran sehingga kerahasiaan tetap terjaga.

Andrew Karam
Andrew Karam, MM1 / SS (LELT), penulis Rig Ship for Ultra Quiet
Nah, beberapa hal di sini …
Pertama – Tidak ada kapal selam yang saya tahu memiliki 6 bilah. Lima dan tujuh – tetapi tidak enam.
Jika saya ingat dengan benar, itu ada hubungannya dengan menghindari resonansi atau sesuatu seperti itu.
Yang selalu saya katakan adalah kita bisa menggunakan 5 bilah untuk kecepatan, atau 7 untuk siluman. Tetapi tidak ada angka genap untuk hitungan bilah, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Dan saya tidak tahu mengapa angkatan laut ini membiarkan orang mengambil gambar baling-baling di kapal selam mereka – kami selalu menutupi (kapal selam) kami, ketika kami berada di drydock.
Sehubungan dengan baling-baling Archimedes – ini sangat tidak efektif untuk propulsi.
Ingat – untuk mendorong kapal selam ke depan, Anda harus mendorong bagian belakang air. Banyak air. Baling-baling Archimedes bagus dalam memindahkan cairan dan partikel kecil (misalnya butir), tetapi tidak baik ketika digunakan untuk memindahkan volume yang diperlukan dalam memindahkan kapal selam pada kecepatan yang layak.

Sumber:
Editor: (D.E.S)