Kementerian Pertahanan Indonesia telah menandatangani kontrak dengan Abeking & Rasmussen untuk merancang dan membangun dua kapal penanggulangan ranjau (mine countermeasures vessels/ MCMV) untuk Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL).
Kapal 62 M dari kelas Frankenthal Angkatan Laut Jerman ini akan menjadi evolusi, dan akan menggantikan armada tua TNI-AL dari dua MCMV kelas Pulau Rengat, yang keduanya ditugaskan pada Maret 1988, sebagaimana dilansir Lancer Defense dari laman Janes (31/ 1).
Abeking & Rasmussen belum memberikan perincian sistem spesifik yang akan diterapkan di atas kapal, tetapi mengindikasikan bahwa muatan MCM akan mencakup sonar perburuan ranjau serta kendaraan tak berawak.
Sistem misi MCM yang dapat digunakan dari kelas Frankenthal Angkatan Laut Jerman termasuk Seafox I dan Seafox C anti-mine maritime drone, dan Pinguin B3 ROV.
Platform non-magnetisable juga dapat menampung satu rigid-hull inflatable boat (RHIB) 4 m untuk tugas intervensi.
Pemerintah Indonesia menyetujui anggaran sejumlah USD215 juta pada tahun 2016 untuk program penggantian, tetapi alokasi tersebut kemudian dikurangi menjadi USD204 juta sejalan dengan persyaratan terbaru yang diajukan oleh TNI-AL.
Photo: An artist’s impression on the Indonesian Navy’s new MCMV that will be designed and built by Abeking & Rasmussen. (Abeking & Rasmussen)
Editor: (D.E.S)
De(n)ma(r)k lagi ?
SukaSuka
Eh salah ternyata ini punya jerman.
SukaSuka
(D)enmar(k)….yg deket (K)udu(s) kah 🙆
SukaSuka
non magnetisable 😱😱
De-ga 😱😱 uppss xixixi
Lupa saya yg itu kita dah punya apa belum ya 😅
Isunya sudah punyak tpi belum valid 😓
SukaSuka
Isyu kok dipercaya to dek 🤦🤦🤦
SukaSuka
ya sudah kata isyu diganti jadi paper/skripsi mahasiswa……. gimana mbah 😂😂
SukaSuka
Waktu itu ada nyet nyet 🙈🙉🙊 sebut uuv seafox🐾🐾, kok sekarang malah mau dibeli ya 😱😱
SukaSuka