
Ketua komisi keamanan Parlemen Iran telah menyuarakan kesiapan negara untuk memperluas kerja sama keamanan / pertahanan dengan Indonesia.
Dilansir dari laman Mehr News (14/ 08/ 2019), Abdul Kharis Almasyhari, ketua komisi parlemen Indonesia bidang pengawasan pertahanan dan keamanan, bertemu dan mengadakan pembicaraan dengan ketua Komisi Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Mojtaba Zonnour, pada hari Rabu di Teheran.
Selama pertemuan, Zonnour menekankan bahwa ketidakefisienan organisasi internasional dan kelemahan negara-negara tertentu telah memungkinkan AS membuat keputusan untuk mereka.
“Negara-negara merdeka, terutama yang Muslim, perlu menyatukan dan menghentikan AS dari campur tangan dalam keputusan dan hubungan mereka dengan negara lain,” tegasnya.
Zonnour menambahkan bahwa meskipun ada sanksi AS, Iran telah berhasil mandiri dalam mengembangkan peralatan militernya sendiri, seperti kapal selam, rudal, tank, helikopter dan fregat.
Dia kemudian menyuarakan kesiapan Iran untuk memperluas kerja sama dengan Indonesia di sektor energi, layanan teknik-teknis, serta pertahanan keamanan dan militer.
Pejabat parlementer Indonesia, pada bagiannya, menyuarakan penyesalan atas penarikan AS secara sepihak dari perjanjian nuklir Iran, yang dikenal sebagai JCPOA, dan menambahkan “Indonesia selalu mendukung perjanjian internasional ini, karena itu menunjukkan kepatuhan Iran terhadapnya.”
“Kami berharap bahwa meskipun ada sanksi AS, hubungan damai antara Iran dan Indonesia akan berkembang,” tambahnya.
Editor: (D.E.S)