Sebuah prototipe dari pesawat berhasil menyelesaikan penerbangan perdananya. Pada 8 November 2019, di sebuah pusat pengujian drone dekat Aix-en-Provence di selatan Prancis. Prototipe drone tak berawak melakukan serangkaian penerbangan dengan waktu terlama 10 menit.
Dilansir dari laman Akurat (19/ 11/ 2019), VSR700 Unmanned Aerial System (UAS) dirancang sebagai drone berat untuk operasi dengan kapal angkatan laut untuk tujuan Intelijen, Penargetan Pengawasan, dan Pengintaian (ISTAR), Anti-Submarine Warfare (ASW), Anti-Surface Warfare (ASuW), keamanan maritim, dan Search And Rescue (SAR).
Helikopter otonom bertenaga diesel/jet ini memiliki panjang 6,2 m (20 kaki) dan dirancang untuk bekerja bersama helikopter ukuran penuh di kapal perang ukuran fregat yang ada. Ia memiliki daya tahan delapan jam dengan muatan penuh, yang dapat mencakup sensor angkatan laut ukuran penuh, amunisi, dan peralatan penyelamat. Ini memiliki kecepatan maksimum 80 km/jam (50 mph) dan langit-langit penerbangan 6.000 m (1.700 kaki).
Karena prototipe VSR700 bekerja menuju sertifikasi kelaikan udara, ia membuat penerbangan perdananya diikat ke tanah dengan kabel 30 m (100 kaki). Airbus mengatakan bahwa pada akhirnya akan dibersihkan untuk penerbangan gratis. Evolusi demonstran opsional-pilot yang terbang pada tahun 2017, prototipe VSR700 memiliki avionik khusus, sistem kontrol penerbangan canggih, dan kokpit telah dikonversi ke ruang muatan misi.
“VSR700 adalah sistem udara tak berawak sepenuhnya, memanfaatkan pengalaman luas Airbus Helicopters dari sistem autopilot canggih dan keahlian teknik untuk memberikan kemampuan baru kepada militer modern dengan kemampuan baru,” kata Bruno Even, CEO Airbus Helicopters mengutip New Atlas.
Penerbangan pertama prototipe VSR700 ini merupakan tonggak utama bagi program ini karena membuat kemajuan pada demonstran operasional untuk Angkatan Laut Prancis yang akan melakukan uji coba pada tahun 2021 dalam kemitraan dengan Naval Group.
Photo: VSR700 Memulai Penerbangan Perdana (New Atlas)
Editor: (D.E.S)