PT Pindad Indonesia telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan pertahanan Afrika Selatan, Paramount Group untuk mengeksplorasi peluang kolaborasi di platform militer.
Dilansir dari laman Janes (22/ 11/ 2019), Kesepakatan itu ditandatangani di pameran Defense and Security (D&S) 2019 di Bangkok, yang berakhir pada 21 November.
PT Pindad mengatakan nota kesepahaman (MOU) akan melihat prospek program produksi bersama antara kedua perusahaan. Perusahaan Indonesia menambahkan bahwa perjanjian tersebut dapat mendukung kerjasama pada medium tank Harimau, yang sedang dikembangkan PT Pindad dengan FNSS Turki Savunma Sistemleri.
Platform lain yang diidentifikasi oleh PT Pindad untuk kemungkinan kolaborasi adalah X18 fire support vessel – yang lebih sering disebut di Indonesia sebagai ‘tank boat’ – yang dikembangkan perusahaan bekerja sama dengan PT Lundin.
Nota Kesepahaman antara PT Pindad dan Paramount Group akan “mengeksplorasi potensi untuk produksi dan kontrak bersama”, kata perusahaan Indonesia, yang menyatakan bahwa kesepakatan semacam itu akan mendukung penjualan ke Afrika Selatan atau pasar tambahan.
Pindad Teken LoI untuk 18 Unit turet Cockerill 3105
Untuk mendukung Harimau, PT Pindad juga menandatangani sebuah Letter of Intent (LOI) dengan perusahaan Belgia John Cockerill Defense pada D&S 2019 untuk memfasilitasi penyediaan 18 unit turet Cockerill 3105 untuk diintegrasikan ke tank. Ini diyakini terkait dengan produksi awal Harimau untuk Angkatan Darat Indonesia.
Jane sebelumnya melaporkan bahwa PT Pindad menandatangani perjanjian dengan Kementerian Pertahanan Indonesia pada bulan April untuk mendukung produksi batch awal tank, meskipun kontrak formal belum selesai.
Selama acara D&S 2019, PT Pindad juga menandatangani perjanjian “kemitraan strategis” dengan Kementerian Pertahanan Malaysia. PT Pindad mengatakan perjanjian itu mendukung “penjualan ekspor produk pertahanan dan keamanan” ke Malaysia.
Photo: Kaplan MT (FNSS)
Editor: (D.E.S)