
Bandara Husein Sastranegara diproyeksikan menjadi pusat bengkel pesawat atau MRO (maintenance, repair, overhaul) bagi pesawat-pesawat turboprop/ propeller.
Dilansir dari laman Tribunnews (2/ 12/ 2019), Saat ini PT Angkasa Pura II tengah membahas secara intensif terkait rencana pembangunan kawasan MRO tersebut dengan PT Dirgantara Indonesia.
“Kami ingin membangun ekosistem pesawat turboprop/ propeller di Bandara Husein Sastranegara, selain dapat semakin mengoptimalkan armada pesawat turboprop/ propeller di Indonesia, kami juga berharap konektivitas nasional dapat semakin luas khususnya ke sejumlah daerah yang selama ini masih belum terjangkau penerbangan,” katanya.
Meski sebagai hub turboprop/ propeller, Bandara Husein Sastranegara akan mendukung Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, yang fokus melayani penerbangan pesawat jet berbadan sedang (narrow body) dan berbadan lebar (wide body).
Sementara itu Bandara Kertajati, Halim Perdanakusuma di Jakarta dan Soekarno-Hatta akan saling mendukung sehingga setiap bandara tersebut dapat beroperasi secara efektif dan efisien serta optimal dalam mendukung perekonomian dan pariwata nasional.
“Melalui konsep multi-airport system maka lalu lintas penerbangan dan penumpang akan terdistribusi dengan baik, di mana keempat bandara tersebut saling mendukung satu sama lain,” katanya.
Editor: (D.E.S)
Trus nasib bandara Pondok Cabe di Kota Tangerang Selatan, bandara Budiarto di Curug, Kab. Tangerang bagaimana? Kok cuma bandara Soekarno Hatta di Kota Tangerang aja yang diajak?
SukaSuka