Surabaya, 4 Desember 2019. PT PAL Indonesia (Persero) menyerahkan (handover) proyek Fit For But Not With (FFBNW) Kapal Perusak Kawal Rudal KRI Raden Edi Martadinata-331 kepada TNI AL di dermaga PT PAL.
Dilansir dari laman resmi media sosial IG PT PAL (4/ 12/ 2019), KRI RE Martadinata-331 menjalani proses pengintegrasian senjata yang dilakukan di fasilitas produksi Divisi Kapal Perang PT PAL.
KRI RE Martadinata-331 merupakan kapal perang kelas light fregat atau perusak kawal rudal (PKR) kelas SIGMA yang dibangun oleh PT PAL Indonesia (Persero) bekerjasama dengan Damen Schielde Naval Shipbuilding (DSNS).
Saat ini Indonesia memiliki lima unit fregat kelas SIGMA. KRI RE Martadinata-331 KRI RE Martadinata-331 memiliki panjang 105,11 meter dan berat 2365 ton.
Kapal tersebut dilengkapi dengan sistem persenjataan meriam utama Otomelara 76 mm dan akan dipersenjatai dengan 12 unit rudal permukaan ke udara (SAM), sistem pertahanan diri (CIWS) 35 mm, dan rudal permukaan ke permukaan (SSM) Exocet MM-40 Block 3.
Dengan selesainya proyek FFBNW tersebut, KRI RE Martadinata-331 mampu melaksanakan tugas pokok yang diembannya seperti pengamanan laut, penegakan hukum di wilayah teritorial dan ZEE, serta fungsi naval diplomacy.
All photos: KRI RE Martadinata-331 (PT PAL)
Editor: (D.E.S)
Rudalnya Micanya sdh terinstall apa blom?
SukaSuka
selalu nanggung entah pesawat tempur atau KRI selalu Fit For But Not With, kapal nya dulu atau jet nya dulu rudal belakangan harus sudah mulai di rubah pola ini, kalau 60% KRI kita lengkap dengan rudal permukaan dan udara (terutama hanud) bisa menjadi payung udara NKRI yg terintegrasi dan berlapis ( asal jangan SHORAD lagi) sistim pertahanan titik di era rudal beyond visual range sdh tidak efektif, sudah saat nya para petinggi negara ini MELEK dan sadar dgn ancaman ke depan yang bisa datang mendadak kapanpun, jikalau terjadi memang bisa dadakan pesan rudal, jet tempur atau kapal perang yang FIT FOR ???
SukaSuka