12 unit Panser Anoa 2 akan ditempatkan di markas Batalyon Kavaleri Atambua Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Penempatan tersebut merupakan bagian dari pengembangan kekuatan pertahanan TNI AD di wilayah perbatasan.
Dilansir dari laman Tribunnews (27/ 12/ 2019), kini NTT tengah menjadi perhatian Markas Besar TNI Angkatan Darat. Sebagai provinsi perbatasan yang berbatasan langsung dengan negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) dan Australia, NTT mendapat prioritas dan perhatian dari Mabes TNI AD.
Sebanyak enam APS-3 “Anoa” buatan PT Pindad Indonesia kini telah ditempatkan di Atambua. Panser yang dipersenjatai pelontar granat asap 2×3 66 mm itu telah diperkenalkan kepada masyarakat kota Kupang dalam parade merah putih pada Hari Juang TNI AD.
Panser Anoa 2 tersebut memiliki spesifikasi berat 12,5 ton, 14,5 ton (combat), dengan panjang 6 m dan lebar 2.5 m dan tinggi 2.17 m atas lambung/ 2.9 m atas menara (varian FSV). Kendaraan tersebut mengangkut 3 awak dan 10 penumpang dan dilengkapi perisai lapis baja Monocoque, STANAG 4569 level 3 serta senjata utama senapan mesin 12.7 mm dan senapan Mesin 7.62mm,granat CIS 40 AGL.
“Kebetulan sudah ada, Anoa 6×6 sudah masuk enam kendaraan, nanti tambah enam lagi ke Atambua,” kata Danrem 161 Wirasakti Brigjen TNI Syaiful Rahman.
Ia mengatakan, saat ini merupakan sebuah momentum positif karena ada perhatian pemerintah pusat untuk memperkuat pertahanan perbatasan di wilayah NTT yang merupakan provinsi perbatasan.
Photo: Panser Anoa untuk perbatasan NTT (Tribunnews)
Editor: (D.E.S)
Pak prabowo…tlong d perhatikan perbatasan natuna yg kembali marak kapal asing dan cosguard asing..kasian nelayan natuna
SukaSuka